Sabtu, 11 Desember 2010

Simple

"Udah dapet bajunya? Modelnya gimana?"
"Udah, beli sweater gitu. Polos, warna coklat tua. Simple, like us..."
"We are not simple. We are unique."
"Unique but we drive it simply"
"It's our way. Not Apple way, not Toyota way"
"We're special. Se-spesial nasi goreng buatan eyang putri"
"You make it so special :)"

*percakapan sederhana di sore yang biasa. Dengan kamu yang istimewa...

Senin, 06 Desember 2010

Alarm Baru

"Selamat pagi!"
"Pagi,kamu..."
"Sudah bangun dari tadi?"
"Baru aja sih"
"Alarm udah bunyi ya?"
"Lahhh,ini lg ngomong sama alarmnya. Hahahaa..."
"Dasar! Solat gih,trus buruan mandi!"


*senangnya punya alarm baru yang serbaguna dan suka bikin ketawa :D

Sabtu, 04 Desember 2010

Menghitung Kamu

Satu sapaan selamat pagi di ujung sana
Berton-ton semangat tersemat di saku hariku
Satu panggilan di sela waktu kerjamu
Puluhan kupu-kupu melayang mengitari kepalaku
Seratus delapan belas detik percakapan kita di udara
Ribuan debar jantung yang luput tercatatkan alam sadarku
Agaknya kamu membuatku pandai berhitung
Atau sebaliknya?

Batam, 2.12.10
*sudah, menyetir saja! Nanti kita lanjutkan cerita sepulang kerja....

Sabtu, 21 Agustus 2010

Spinning Round

Saat itu, seperti bumi yang berhenti mendadak dari putaran konstan yang selama ini dilakukan. Walau hanya beberapa detik, cukup membuat duniamu limbung dan berceceran. Bahkan, selama beberapa saat membuatmu disorientasi arah mata angin dan waktu. Gaya sentripetalmu melesap, gravitasimu mendadak meningkat berkali lipat. Ini bukan pelajaran fisika tapi ini semua terkait nyata. Saat itu, ketika semua yang tak terpuaskan telah dicukupkan.

Tapi bumi tak boleh berhenti berrotasi. Bersama matahari, dia harus terus berrevolusi. Kini, bumi telah berputar kembali dan biarkan yang berceceran dipunguti semesta. Berputar dengan arah putaran yang sama, dengan laju rotasi yang sama tetapi dengan lapisan atmosfir baru yang lebih jernih. Berputar...berputar...dan terus berputar! Karena kodrat bumi adalah berrotasi.

Obrolan kita serenyah kripik ikan

Ingatkah obrolan kita tentang menjelajahi negeri mimpi yang berkabut aroma gulali? Di suatu sore dengan menyeruput coklat dingin, kita mengupas kulit kepura-puraan yang melekat di benak kita masing-masing. Tak peduli harus menggelinding ke benua mana, tapi kita terus mengoceh bagaikan dua orang balita yang belajar mengeja dan mencari topik bicara.

Obrolan kita serenyah kripik ikan: gurih!
Ah, masih tersisa bau amis di mulutku tapi sayang kamu sudah memilih beranjak.
*keripik ikan paling tenar di Batam yang kerenyahannya tak mungkin menandingi obrolan kita.

Selasa, 17 Agustus 2010

Lautan Dalam Baskom

Aku percaya bahwa kebahagiaan bukanlah datang dengan serta merta, tapi kitalah yang membuat bahagia itu ada atau memilih tidak ada. Ketika kita dijejali begitu banyak permasalahan, maka kemampuan menciptakan  'your own happiness' lah yang sedang kamu butuhkan. Mencoba merilekskan pikiran, menarik nafas panjang, tersenyum lalu berujar "semuanya akan baik-baik saja kok!".

Sangat kamu merindukan laut sedangkan kamu sedang berada di gunung, maka satu-satunya yang bisa membuatmu bahagia adalah memikirkan laut. Mencoba mengingat baunya, merasakan hembusan anginnya,  mereka-reka hangatnya pasir dan merasakan kakimu basah oleh air pasang.

Satu perumpamaan sederhana (yang ku kira cukup relevan) adalah 'mencoba menciptakan lautan dalam baskom'. Kamu tahu bahwa baskom adalah baskom dan tak akan pernah menjadi lautan. Tetapi, ketika pikiranmu dipenuhi imaji bahwa baskom itu adalah satu-satunya lautan yang kamu miliki, maka kamu akan sangat girang walau hanya mendapati sebuah baskom penuh air dengan satu kapal kelotok mainan yang mengambang di atasnya. Dengan seperti itu, kamu tidak lagi merasa sedih oleh kerinduan tapi merasa penuh oleh kebahagian. Dengan seperti itu, kamu merasa cukup menikmati lautan walau sedang disibukkan di pegunungan.

Ini pula analogi sederhana yang membuat kita selalu terdorong untuk menciptakan kebahagiaan dalam setiap kesempatan yang buruk sekalipun. Memacu kita membuat peluang bahkan dalam kesempitan apapun. Dan, membuat kita malu menampakkan muka cemberut bahkan saat emosi kita campur aduk. Bahwa kita bisa membuat berbagai macam kebahagiaan menurut versi dan kategori kita masing-masing, sesederhana mungkin.

Lalu, kebahagiaan seperti apa yang mampu kamu ciptakan saat ini?