Senin, 26 Desember 2011

Nyasar

Hari Raya kemarin, ku titip pesan singkat lewat kantor pos.
Ku pastikan hanya aku, pak pos, dan kamu yang tahu.
Apakah telegram berisi rindu itu telah sampai padamu?
Ahh... Sepertinya belum.

Pulang


Aku mengemas rinduku dalam selembar tiket pulang, ibu...
Ku letakkan semua lelah yang sekian bulan menghimpitku
Ku lipat remah-remah gundahku yang lama tak bertemu mu
Ku bungkus rapi dalam koper yang ku bawa serta

Aku menahan kangenku padamu pada sandaran kursi ruang tunggu, bapak...
Melihat lalu lalang orang tak mengaburkan sosokmu di benakku
Kumis bapak-bapak di seberang kursi itu mirip punyamu
Tapi tak akan ada yang menyamai senyum sungging wibawamu

Di rumah ini mendadak lelahku lenyap, adik...
Melihatmu yang kini jenjang dan beranjak dewasa
Wajah kanak-kanak belum juga lenyap dari situ
Kamu masih tetap adik kecilku yang jago merengek

Terima kasih, kekasih...
Telah hadir menggenapi kepulanganku kali ini
Untuk kejutan yang membuatku menangis bahagia dan geram pada saat yang sama
Selamat bergabung dalam suka citaku di tengah keluarga