Sabtu, 03 September 2011

Ujian


“Sayang, kamu itu yah ibaratnya besok mau ujian nih. Tapi alih-alih belajar menguasai materi ujian atau mencoba mengerjakan soal, kamu malah sibuk mempertanyakan hal-hal yang membuatmu makin cemas.”

 Aku bakal bisa ngerjain ujian gak ya?
Besok soalnya ada berapa banyak ya?
 Besok aku harus bawa pensil berapa ya?
Aduh, bakalan susah-susah gak ya soalnya?
Materi ini keluar gak ya? Kalau yang itu gimana?

“All you have to do is just be calm dan focuss! Resapi setiap pelajaran yang ada disitu dan yakinlah kamu bakal bisa lulus ujian. Jangan terlalu merisaukan kamu sekarang sudah berada dimana, kamu bisa apa dan kamu (sudah) punya apa. Sayang, fokuslah pada tujuanmu! Fokuslah pada apa yang kamu mau,” katanya.

Ya ya ya...! Lagi-lagi aku yang terlalu risau dan pencemas. Aku yang terlalu banyak ragu dan sibuk bertanya. Dia, yang yang stok sabarnya melimpah ini, memang luar biasa bagi saya. Kini tak seharusnya terlalu banyak bertanya dan bercemas diri. Hadapi dan kita akan lihat hasilnya. Seperti katanya, “Aku nggak bakal banyak berjanji dan berbicara meyakinkanmu, aku akan selalu seperti ini. Kamu rasakan saja apakah cemasmu dan ragumu kelak akan hilang, sayangku.”

Oh my, last night was amazing! A superb conversation with him :)

Tidak ada komentar: